tag:blogger.com,1999:blog-3326182560446716112024-03-05T03:12:57.726-08:00oscilatorsaifudinhttp://www.blogger.com/profile/08518057472025402736noreply@blogger.comBlogger4125tag:blogger.com,1999:blog-332618256044671611.post-77828532261130630542009-05-07T11:07:00.000-07:002009-05-07T11:09:38.777-07:00Filter adalah adalah sebuah rangkaian yang dirancang agar melewatkan suatu pitra frekuensi tertentu seraya memperlemah semua isyarat di luar pita ini. Pengertian lain dari filter adalah rangkaian pemilih frekuensi agar dapat melewatkan frekuensi yang diinginkan dan menahan (couple)/membuang (by pass) frekuensi lainnya.Jaringan-jaringan filter bisa bersifat aktif maupun pasif.Jaringan filter pasif hanya berisi tahanan, inductor dan kapasitor saja. Jaringan Filter aktif berisikan transistor atau op-amp ditambah tahanan, inductor dan kapasitor.<br />Adapun Jenis-Jenis Filter : Filter Low Pass adalah sebuah rangkaian yang tegangan keluarannya tetap dari dc naik sampai ke suatu frekuensi cut-off fc. Bersama naiknya frekuensi di atas fc, tegangan keluarannya diperlemah (turun).Low Pass Filter adalah jenis filter yang melewatkan frekuensi rendah serta meredam/menahan frekuensi tinggi. Bentuk respon LPF seperti ditunjukkan gambar di bawah ini.<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-bsP8QnYbra7fkwDirILfutcpkA7tA32Nstjtqorw9uxxSxiYKBDWzUmej4G_PEGZTdXKt5wVkxy-OTUmvrdjxeriMvnQT4fH6wfgMLu8-QmZUMxNXBN0W6-9nfOiKOLMIkRfhNakMcLe/s1600-h/Filter+Low+Pass.jpg"></a>Gambar respon LPFPita Lewat : Jangkauan frekuensi yang dipancarkan Pita Stop : Jangkauan frekuensi yang diperlemah. Frekuensi cutoff (fc) : disebut frekuensi 0.707, frekuensi 3-dB, frekuensi pojok, atau frekuensi putus. Filter High Pass memperlemah tegangan keluaran untuk semua frekuensi di bawah frekuensi cutoff fc. Di atas fc, besarnya tegangan keluaran tetap. Garis penuh adalah kurva idealnya, sedangkan kurva putus-putus menunjukkan bagaimana filter-filter high pass yang praktis menyimpang dari ideal. Pengertian lain dari High Pass Filter yaitu jenis filter yang melewatkan frekuensi tinggi serta meredam/menahan frekuensi rendah. Bentuk respon HPF seperti ditunjukkan gambar di bawah ini.<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKijf0cTX4v7qLEHCm7VdW6eKLIbrDM3KHsTcYKY-2nqho-Sr3TM7XQ7puxxbaBAvXubO9L5IXEIDAt9ZLPCSxSoN4_34TP7-JZybkNDylCdmtukvZpkKY6U2EyTAtMif667HEr7h9yK8e/s1600-h/Filter+High+Pass.jpg"></a>Filter Band Pass hanya melewatkan sebuah pita frekuensi saja seraya memperlemah semua frekuensi di luar pita itu. Pengertian lain dari Band Pass Filter adalah filter yang melewatkan suatu range frekuensi. Dalam perancangannya diperhitungkan nilai Q(faktor mutu). denganQ = faktor mutufo = frekuensi cutoffB = lebar pita frekuensiGambar Band Pass Filter seperti berikut ini : <a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFVrQHW1BOYSP00RUB4WS2eCTdf8q92iAJwGMakVMKdAHOETHmfg-o2g3FCKqPyOSOb4m7IepJw69KJTQMPbr8odChOicSXsn_EbKWbZxu12bN6VouOBzJuJxw2UmLUmQ9utPCRGp5rFWv/s1600-h/Filter+Band+Pass.jpg"></a>Filter Band Elimination, yaitu filter band elimination menolak pita frekuensi tertentu seraya melewatkan semua frekuensi diluar pita itu.Bisa juga disebut Band Reject merupakan kebalikan dari Band Pass, yaitu merupakan filter yang menolak suatu range frekuensi. Sama seperti bandpass filter, band reject juga memperhitungkan faktor mutu.<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidYz7p5-CdfaM_4W_F89w0Wae2ZRA0wZNVulGxAWWrqSn8Y82aZfKqMElBUi5bFpv6jKaXlv1ZytusA5hMbCrZYVtrE6c7NGqIoa06csslbToDkN-hWAQa19m7xXidpa2G-Pj87UK99fp8/s1600-h/Band+Reject.jpg"></a>Merancang Filter Ada 3 macam desain yang cukup dikenal pada penggunaan rangkaian filter pada sistem audio yaitu :Chebycev,Bessel dan Butterwoth. Filter butterwoth lebih banyak digunakan dalam sistem audio.Rancangan rangkaian yang akan dibahas adalah low pass filter butterwoth dan high filter butterwoth karena filter butterwoth memiliki tingkat kelinieran yang lebih baik.saifudinhttp://www.blogger.com/profile/08518057472025402736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-332618256044671611.post-72289810833961565772009-05-07T10:37:00.000-07:002009-05-07T10:44:04.327-07:00<div align="justify">Apakah Op-Amp ? </div><ul><li><div align="justify">Penguat Operasional/Operational Amplifier (Op-Amp) merupakan penguat masuk diferensial berperolehan tinggi gandeng langsung.</div></li><li><div align="justify">Op Amp adalah rangkaian yang menghasilkan tegangan keluaran V0, yang merupakan hasil penguatan terhadap selisih tegangan pada kedua masukan V1 dan V2.<br /></div></li></ul><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_M7nubGBT9j7rl34m-cZK3JVu50jLisiyn5TnsTSlmwubuStCXQmwuBPTfzKnBhArejiWCzVi1b0t7wMawH3irvGIQZfwYKqgOCrKuRFXqRnREGOVv4nbO3wMReFejTkq-HzCtXL_aSM/s1600-h/op_schema.gif"></a><br /><br /><br /><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5333138557844847186" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 231px; CURSOR: hand; HEIGHT: 233px; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivDXq5LzivZFi7MATCL8Xn7cQq4kAUI6oNE027jfcsXAKMHhFbvy96Y7-KEN3N4Q_4XVGMT9sRlUMrxTGok3Yes-44j5g9o4OPRX290p5pAf8iCxCmWAARcORLq4y-c90ts0Nsp4ALMMrT/s320/op_schema.gif" border="0" /><br /><div align="center">Diagram schematic simbol Op-Amp</div><br /><br /><br /><p>Karakteristik Op-Amp </p><ul><li>Perolehan tegangan tidak terhingga. </li><li>Bandwidth tidak terhingga. </li><li>Impendansi masuk tidak terhingga. </li><li>Impendansi keluar nol. </li><li>Neraca sempurna, yaitu keluaran nol kalau tegangan-tegangan yang sama ada pada dua terminal masukan. </li><li>Karakteristik tidak berubah oleh temperatur.</li></ul>saifudinhttp://www.blogger.com/profile/08518057472025402736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-332618256044671611.post-45484130630550709322009-05-07T09:08:00.000-07:002009-05-07T10:47:55.935-07:00<h2 style="text-align: center;"><font><font size="5">PEMBANGKIT GELOMBANG (OSCILLATOR)</font></font></h2><font style="" size="2" face="Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif"><strong>Introduksi.</strong><br /> <br /> Gelombang sinusoidal merupakan hal paling mendasar dari semua jenis bentuk gelombang lainnya. Itu sebabnya ketika anda mempelajari dasar-dasar arus listrik bolak-balik, amplifier atau oscilator selalu tak lepas dari gelombang sinusoidal. Walaupun gelombang sinusoidal sangat penting dalam bidang elektronik , gelombang nonsinusoidal juga tak kalah pentingnya. Bidang study gelombang sinusoidal dan nonsinusoidul (pulse crcuit) sangat luas dan oleh karena itu dalam ruang yang relatif terbatas ini penulis mencoba membahas topik dimaksud secara singkat namun mendasar. Pembahasan meliputi bagaimana cara membangkitkan gelombang sinusoidal, gelombang nonsinusoidal dan informasi ringkas tentang penggunaannya dalam bidang elektronik.</font><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/udinz/LOCALS%7E1/Temp/moz-screenshot.jpg" alt=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/udinz/LOCALS%7E1/Temp/moz-screenshot-1.jpg" alt=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/udinz/LOCALS%7E1/Temp/moz-screenshot-2.jpg" alt=""><br /><br /><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/udinz/LOCALS%7E1/Temp/moz-screenshot-3.jpg" alt=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/udinz/LOCALS%7E1/Temp/moz-screenshot-4.jpg" alt=""><font style="" size="2" face="Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif"><strong>Gelombang sinusoidal</strong><a name="sinusoidal"></a><br /> <br /> Bagi anda yang menggemari bidang elektronika kata oscillator tentu sudah tidak asing lagi. Sebagaimana kita ketahui oscilator adalah suatu rangkaian elektronik yang bekerja sendiri membangkitkan atau memproduksi getaran-getaran listrik berbentuk sinus / sinusoidal. Ada banyak jenis oscilator umumnya bekerja berdasarkan prinsip umpan balik (feedback) Artinya umpan balik diperlukan untuk mempertahankan oscillasi.<br /> Sebagaimana telah disebutkan di atas ada tiga type oscillator pembangkil gelombang sinusoidal yakni LC Oscillator, RC Oscillator dan Crystal Oscillator.<br /> Mari kita lihat bagaimana cara kerja masing-masing type oscillator tadi.</font><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/udinz/LOCALS%7E1/Temp/moz-screenshot-5.jpg" alt=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/udinz/LOCALS%7E1/Temp/moz-screenshot-6.jpg" alt=""><br /><p><font style="" size="2" face="Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif"><strong><font style="color: rgb(0, 0, 0);">LC Oscillator<a name="LCOscillator"></a></font></strong><br /> <br /> Ada banyak model LC Oscillator namun tetap memiliki kesamaan dalam prinsip kerjanya. Salah satu diantaranya Oscillator LC model Hartley seperti terlihat pada gambar. Cara kerja rangkaian sebagai berikut.<br /> Ketika rangkaian ini dihidupkan, arus listrik mengalir melalui RFC mengakibatkan perubahan tegangan collector. Perubahan tegangan collector ini diteruskan oleh C3 ke bagian bawah coil L1 sekaligus mensuplai energi. Karena bagian tengah L1 dibumikan (grounded) maka bagian atas coil L1 bertegangan positif membuat Q1 lebih cepat saturasi. Dalam keadaan saturasi supply tegangan ke coil L1 terhenti. Energi yang tersimpan dalam L1 mengisi Cl dalam polaritas negatip. Setelah energi tadi habis diserap oleh C1, C1 membuang muatannya melalui L1 dan base Q1.</font></p><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/udinz/LOCALS%7E1/Temp/moz-screenshot-13.jpg" alt=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/udinz/LOCALS%7E1/Temp/moz-screenshot-7.jpg" alt=""><br /><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cudinz%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="Edit-Time-Data" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cudinz%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_editdata.mso"><!--[if !mso]> <style> v\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} </style> <![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cudinz%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="Edit-Time-Data" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cudinz%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_editdata.mso"><!--[if !mso]> <style> v\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} </style> <![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--><font style="" size="12" face="""><!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600" spt="75" preferrelative="t" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f" stroked="f"> <v:stroke joinstyle="miter"> <v:formulas> <v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"> <v:f eqn="sum @0 1 0"> <v:f eqn="sum 0 0 @1"> <v:f eqn="prod @2 1 2"> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"> <v:f eqn="sum @0 0 1"> <v:f eqn="prod @6 1 2"> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"> <v:f eqn="sum @8 21600 0"> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"> <v:f eqn="sum @10 21600 0"> </v:formulas> <v:path extrusionok="f" gradientshapeok="t" connecttype="rect"> <o:lock ext="edit" aspectratio="t"> </v:shapetype><v:shape id="_x0000_i1025" type="#_x0000_t75" style="'width:168pt;"> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\udinz\LOCALS~1\Temp\msohtml1\01\clip_image001.png" title=""> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><!--[endif]--></font><br /><br />saifudinhttp://www.blogger.com/profile/08518057472025402736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-332618256044671611.post-46094425876140276162009-05-07T07:18:00.000-07:002009-05-07T10:47:55.948-07:00<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cudinz%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="Edit-Time-Data" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cudinz%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_editdata.mso"><!--[if !mso]> <style> v\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} </style> <![endif]--><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="City"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id=ieooui></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style=""><b><span style="font-size: 24pt;">RANGKAIAN OSILATOR</span></b><span style="font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="">Banyak sistem elektronik menggunakan rangkaian yang mengubah energi DC menjadi<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">berbagai bentuk AC yang bermanfaat. Osilator, generator, lonceng elektronika<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">termasuk kelompok rangkaian ini. Pada penerima radio misalnya, isyarat DC diubah<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">menjadi isyarat AC frekuensi-tinggi. Osilator juga digunakan untuk menghasilkan<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">isyarat horizontal dan vertikal untuk mengontrol berkas elektron pada pesawat TV.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">Masih banyak lagi penerapan rangkaian ini pada sistem lain seperti kalkulator,<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">komputer dan transmiter RF.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">Kita dapat mengelompokkan osilator berdasarkan metode pengoperasiannya<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">menjadi dua kelompok, yaitu osilator balikan dan osilator relaksasi. Masing-masing<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">kelompok memiliki keistimewaan tersendiri.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">Pada osilator balikan, sebagian daya keluaran dikembalikan ke masukan yang<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">miasalnya dengan menggunakan rangkaian <i>LC</i>. Osilator biasanya dioperasikan pada<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">frekuensi tertentu. Osilator gelombang sinus biasanya termasuk kelompok osilator ini<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">dengan frekuensi operasi dari beberapa Hz sampai jutaan Hz. Osilator balikan banyak<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">digunakan pada rangkaian penerima radio dan TV dan pada transmiter.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">Osilator relaksasi merespon piranti elektronik dimana akan bekerja pada selang<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">waktu tertentu kemudian mati untuk periode waktu tertentu. Kondisi pengoperasian ini<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">berulang secara mandiri dan kontinu. Osilator ini biasanya merespon proses pemuatan<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">dan pengosongan jaringan <i>RC </i>atau <i>RL</i>. Osilator ini biasanya membangkitkan isyarat<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">gelombang kotak atau segitiga. Aplikasi osilator ini diantaranya pada generator<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">penyapu horizontal dan vertikal pada penerima TV. Osilator relaksasi dapat merespon<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">aplikasi frekuensi-rendah dengan sangat baik.<span style="font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600" o:spt="75" o:preferrelative="t" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f" stroked="f"> <v:stroke joinstyle="miter"/> <v:formulas> <v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"/> <v:f eqn="sum @0 1 0"/> <v:f eqn="sum 0 0 @1"/> <v:f eqn="prod @2 1 2"/> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"/> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"/> <v:f eqn="sum @0 0 1"/> <v:f eqn="prod @6 1 2"/> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"/> <v:f eqn="sum @8 21600 0"/> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"/> <v:f eqn="sum @10 21600 0"/> </v:formulas> <v:path o:extrusionok="f" gradientshapeok="t" o:connecttype="rect"/> <o:lock v:ext="edit" aspectratio="t"/> </v:shapetype><v:shape id="_x0000_i1025" type="#_x0000_t75" style='width:431.25pt; height:221.25pt'> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\udinz\LOCALS~1\Temp\msohtml1\01\clip_image001.png" o:title=""/> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cudinz%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="Edit-Time-Data" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cudinz%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_editdata.mso"><!--[if !mso]> <style> v\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} </style> <![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"><!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600" o:spt="75" o:preferrelative="t" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f" stroked="f"> <v:stroke joinstyle="miter"/> <v:formulas> <v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"/> <v:f eqn="sum @0 1 0"/> <v:f eqn="sum 0 0 @1"/> <v:f eqn="prod @2 1 2"/> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"/> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"/> <v:f eqn="sum @0 0 1"/> <v:f eqn="prod @6 1 2"/> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"/> <v:f eqn="sum @8 21600 0"/> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"/> <v:f eqn="sum @10 21600 0"/> </v:formulas> <v:path o:extrusionok="f" gradientshapeok="t" o:connecttype="rect"/> <o:lock v:ext="edit" aspectratio="t"/> </v:shapetype><v:shape id="_x0000_i1025" type="#_x0000_t75" style='width:431.25pt; height:221.25pt'> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\udinz\LOCALS~1\Temp\msohtml1\01\clip_image001.png" o:title=""/> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/udinz/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image002.jpg" v:shapes="_x0000_i1025" width="575" height="295"><!--[endif]--></span><!--[endif]--></p> <p class="MsoNormal" style=""><b>17.1 Osilator Balikan (<i>Feedback Oscillator</i>)<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="">Kita sering melihat contoh terjadinya balikan pada sistem-suara yang digunakan pada<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">suatu pertemuan. Jika mikropon terletak terlalu dekat dengan speaker, maka sering<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">terjadi proses balikan dimana suara dari speaker terambil kembali oleh mikropon<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">diteruskan ke amplifier menghasilkan dengung. Gambar 17.1 memperlihatkan proses<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">terjadinya balikan dimaksud. Kondisi ini dikenal dengan balikan mekanik. Terjadinya<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">balikan pada sistem ini sangat tidak diharapkan, namun sistem balikan pada osilator<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">sangat diperlukan.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style=""><b>17.1.1 Dasar-dasar Osilator<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="">Diagram blok osilator balikan diperlihatkan pada gambar 17.2. Terlihat osilator<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">memiliki perangkat penguat, jaringan balikan, rangkaian penentu frekuensi dan catu<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">daya. Isyarat masukan diperkuat oleh penguat (<i>amplifier</i>) kemudian sebagian isyarat<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">yang telah diperkuat dikirim kembali ke masukan melalui rangkaian balikan. Isyarat<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">balikan harus memiliki fase dan nilai yang betul agar terjadi osilasi<span style="font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1026" type="#_x0000_t75" style='width:431.25pt;height:221.25pt'> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\udinz\LOCALS~1\Temp\msohtml1\01\clip_image003.png" o:title=""/> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/udinz/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image004.jpg" v:shapes="_x0000_i1026" width="575" height="295"><!--[endif]--></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style=""> </span>Gambar 17.2 Bagian-bagian utama osilator balikan<span style="font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1027" type="#_x0000_t75" style='width:431.25pt;height:221.25pt'> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\udinz\LOCALS~1\Temp\msohtml1\01\clip_image005.png" o:title=""/> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/udinz/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image006.jpg" v:shapes="_x0000_i1027" width="575" height="295"><!--[endif]--></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style=""> </span>Gambar 17.3 Rangkaian tangki <i>LC </i>dalam proses pengisian: a) Rangkaian <span style=""> </span>dasar<span style=""> </span><span style=""> </span><span style=""> </span><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style=""> </span>b) Pengisian dan c) Kapasitor terisi.<span style="font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><b>17.1.2 Pengoperasian Rangkaian LC<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="">Frekuensi osilator balikan biasanya ditentukan dengan menggunakan jaringan induktorkapasitor<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">(<i>LC</i>). Jaringan <i>LC </i>sering disebut sebagai “rangkaian tangki”, karena<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">kemampuannya menampung tegangan AC pada “frekuensi resonansi”.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">Untuk melihat bagaimana isyarat AC dapat dihasilkan dari isyarat DC, marilah<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">kita lihat rangkaian tangki <i>LC </i>seperti terlihat pada gambar 17.3. Pada saat saklar<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">ditutup sementara (gambar 17.3-a), maka kapasitor akan terisi sebesar tegangan baterai.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">Perhatikan arah arus pengisian. Gambar 17.3-c memperlihatkan kapasitor telah secara<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">penuh termuati.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">Selanjutnya akan kita lihat bagaimana rangkaian tangki menghasilkan tegangan<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">dalam bentuk gelombang sinus. Pertama, kita berasumsi kapasitor pada gambar 17.4-a<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">telah termuati. Gambar 17.4-b memperlihatkan kapasitor dilucuti melalui induktor.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">Arus pelucutan melewati <i>L </i>menyebabkan terjadinya elektromagnet yang membesar di<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">sekitar induktor. Gambar 17.4-c memperlihatkan kapasitor telah terlucuti berakibat<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">terjadinya penurunan elektromagnet di sekitar induktor. Ini menyebabkan arus akan<span style="font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="">tetap mengalir dalam waktu yang singkat. Gambar 17.4-d memperlihatkan proses<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">pengisian kapasitor melalui arus induksi dari hasil penurunan <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">medan</st1:place></st1:city> magnet.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">Selanjutnya kapasitor mulai dilucuti lagi melalui <i>L</i>. Perhatikan pada gambar 17.5-e,<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">arah arus pelucutan berkebalikan dari sebelumnya. Elektromagnet mulai membesar lagi<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">(polaritas terbalik). Gambar 17.4-f menunjukkan kapasitor telah terlucuti dan termuati<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">lagi melalui arus induksi (gambar 17.4-g). Demikian seterusnya proses ini akan<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">berulang dan menghasilkan tegangan AC.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">Frekuensi tegangan AC yang dibangkitkan oleh rangkaian tangki akan<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">tergantung dari harga <i>L </i>dan <i>C </i>yang digunakan. Ini yang disebut sebagai “frekuensi<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">resonansi” dengan harga<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style=""><i>LC<o:p></o:p></i></p> <p class="MsoNormal" style=""><i>f </i><i><span style="font-size: 7pt;">r </span></i><span style="font-size: 12.5pt; font-family: Symbol;">p </span>2<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">1 <span style="font-family: Symbol;">= </span>(17.1)<span style="font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="">dimana <i><span style="font-size: 7pt;">r </span>f </i>adalah frekuensi resonansi dalam hertz (Hz), <i>L </i>adalah induktasi dalam henry<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">dan <i>C </i>adalah kapasitansi dalam farad. Resonansi terjadi saat reaktansi kapasitif <span style="font-size: 15.5pt; font-family: Symbol;">( ) </span><i><span style="font-size: 7pt;">C </span>X<o:p></o:p></i></p> <p class="MsoNormal" style="">besarnya sama dengan reaktansi induktif <span style="font-size: 16pt; font-family: Symbol;">( ) </span><i><span style="font-size: 7pt;">L </span>X </i>. Rangkaian tangkai akan berosilasi pada<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">frekuensi ini.</p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 10pt;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1028" type="#_x0000_t75" style='width:431.25pt;height:221.25pt'> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\udinz\LOCALS~1\Temp\msohtml1\01\clip_image007.png" o:title=""/> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/udinz/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image008.jpg" v:shapes="_x0000_i1028" width="575" height="295"><!--[endif]--></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1029" type="#_x0000_t75" style='width:431.25pt;height:221.25pt'> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\udinz\LOCALS~1\Temp\msohtml1\01\clip_image009.png" o:title=""/> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/udinz/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image010.jpg" v:shapes="_x0000_i1029" width="575" height="295"><!--[endif]--></p> <p class="MsoNormal" style="">Pada frekuensi osilasi rangkaian tangki <i>LC </i>tentunya memiliki resistaansi yang<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">akan mengganggu aliran arus pada rangkaian. Akibatnya, tegangan AC akan cenderung<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">menurun setelah melakukan beberapa putaran osilasi. Gambar 17.5-a memperlihatkan<span style="font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="">hasil gelombang rangkaian tangki. Perhatikan bagaimana omplitudo gelombang<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">mengalami penurunan yang biasa disebut sebagai gelombang sinus teredam (<i>damped<o:p></o:p></i></p> <p class="MsoNormal" style=""><i>sine wave</i>). Dalam hal ini, rangkaian telah terjadi kehilangan energi yang diubah dalam<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">bentuk panas.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">Osilasi rangkaian tangkai dapat dibuat secara kontinu jika kita menambahkan<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">energi secara periodik dalam rangkaian. Energi ini akan digunakan untuk mengganti<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">energi panas yang hilang. Gambar 17.5-b menunjukkan gelombang kontinu<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">(<i>continuous wave-CW</i>) pada rangkaian tangki yang secara periodik ditambahkan energi<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">pada rangkaian.<span style="font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1030" type="#_x0000_t75" style='width:431.25pt;height:221.25pt'> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\udinz\LOCALS~1\Temp\msohtml1\01\clip_image011.png" o:title=""/> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/udinz/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image012.jpg" v:shapes="_x0000_i1030" width="575" height="295"><!--[endif]--></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1031" type="#_x0000_t75" style='width:431.25pt;height:221.25pt'> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\udinz\LOCALS~1\Temp\msohtml1\01\clip_image013.png" o:title=""/> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/udinz/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image014.jpg" v:shapes="_x0000_i1031" width="575" height="295"><!--[endif]--></p> <p class="MsoNormal" style=""><b>17.1.3 Osilator Armstrong<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="">Osilator Armstrong seperti diperlihatkan pada gambar 17.7 merupakan hasil penerapan<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">osilator <i>LC</i>. Rangkaian dasar dibuat dengan memberikan panjar maju pada sambungan<span style="font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="">emitor-basis dan panjar mundur pada kolektor. Pemberian panjar dilakukan lewat<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">resistor <span style="font-size: 7pt;">3 </span><i>R </i>. Resistor 1 <i>R </i>dan <span style="font-size: 7pt;">2 </span><i>R </i>berlaku sebagai pembagi tegangan.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">Saat awal transistor diberi daya, resistor <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>R </i>dan <span style="font-size: 7pt;">2 </span><i>R </i>membawa transistor ke titik<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">pengoperasian Q pada bagian tengah garis beban (lihat gambar 17.7-b). Keluaran<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">transistor (pada kolektor) secara ideal adalah 0 volt. Saat terjadi hantaran arus awal<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">pada saat dihidupkan, terjadi darau (<i>noise</i>) yang akan terlihat pada kolektor. Namun<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">biasanya berharga sangat kecil. Misalnya kita mempunyai isyarat -1 mV yang nampak<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">pada kolektor. Transformator <i>T</i><i><span style="font-size: 8pt;">1 </span></i>akan membalik tegangan ini dan menurunkannya<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">dengan faktor 10 (nisbah primer-sekunder 1:10). Isyarat sebesar +0,1 mV akan nampak<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">pada <i>C</i><i><span style="font-size: 8pt;">1 </span></i>pada rangkaian basis.<span style="font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="">Perhatikan bahwa transistor memiliki <span style="font-size: 12.5pt; font-family: Symbol;">b </span>= 100. Dengan +0,1 mV berada pada<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">basis, <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>Q </i>akan memberikan isyarat keluaran sebesar -10 mV pada kolektor. Perubahan<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">polaritas dari + ke – pada keluaran akibat adanya karakteristik dasar penguat emitorbersama.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">Tegangan keluaran sekali lagi akan mengalami penurunan oleh transformator<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">dan diberikan pada basis <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>Q </i>. Isyarat kolektor sebesar -10 mV sekarang akan<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">menyebabkan terjadinya tegangan sebesar + 1 mV pada basis. Melalui penguatan<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">transistor, tegangan kolektor akan segera menjadi -100 mV. Proses ini akan<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">berlangsung, menghasilkan tegangan kolektor sebesar -1 V dan akhirnya -10 V. Pada<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">titik ini, transistor akan membawa garis beban sampai mencapai kejenuhan (perhatikan<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">daeran ini pada garis beban). Sampai pada titik ini tegangan kolektor tidak akan<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">berubah.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">Dengan tanpa adanya perubahan pada <i><span style="font-size: 7pt;">C </span>V </i>pada kumparan primer <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>T </i>, tegangan<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">pada kumparan sekunder secepatnya akan menjadi nol. Tegangan basis secapatnya<span style="font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="">akan kembali pada titik <i>Q</i>. Penurunan tegangan basis ke arah negatif ini (dari jenuh ke<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">titik <i>Q</i>) membawa <i><span style="font-size: 7pt;">C </span>V </i>ke arah positif. Melalui transformator, ini akan nampak sebagai<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">tegangan ke arah positif pada basis. Proses ini akan berlangsung melewati titik <i>Q<o:p></o:p></i></p> <p class="MsoNormal" style="">sampai berhenti pada saat titik <i>cutoff </i>dicapai. Transformator selanjutnya akan berhenti<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">memberikan masukan tegangan ke basis. Transistor segera akan berbalik arah. <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>R </i>dan<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 7pt;">2 </span><i>R </i>menyebabkan tegangan basis naik lagi ke titik <i>Q</i>. Proses ini akan terus berulang:<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>Q </i>akan sampai di titik jenuh – kembali ke titik <i>Q </i>– ke <i>cutoff </i>- kembali ke titik <i>Q</i>.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">Dengan demikian tegangan AC akan terjadi pada kumparan sekunder dari<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">transformator.<span style="font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="">Frekuensi osilator Armstrong ditentukan oleh nilai <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>C </i>dan <i>S </i>(nilai induktasi diri<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">kumparan sekunder) dengan mengikuti persamaan frekuensi resonansi untuk <i>LC</i>.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">Perhatikan <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>C </i>dan <i>S </i>membentuk rangkaian tangki dengan mengikutkan sambungan<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">emitor-basis dari <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>Q </i>dan <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>R </i>.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">Keluaran dari osilator Armstrong seperti pada gambar 17.7 dapat diubah dengan<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">mengatur harga <span style="font-size: 7pt;">3 </span><i>R </i>. Penguatan akan mencapai harga tertinggi dengan memasang <span style="font-size: 7pt;">3 </span><i>R<o:p></o:p></i></p> <p class="MsoNormal" style="">pada harga optimum. Namun pemasangan <span style="font-size: 7pt;">3 </span><i>R </i>yang terlalu tinggi akan mengakibatkan<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">terjadinya distorsi, misalnya keluaran akan berupa gelombang kotak karena isyarat<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">keluaran terpotong.<span style="font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><b>17.1.4 Osilator Hartley<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="">Osilator Hartley seperti pada gambar 17.8 banyak digunakan pada rangkaian penerima<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">radio AM dan FM. Frekuensi resonansi ditentukan oleh harga <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>T </i>dan <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>C </i>. Kapasitor<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 7pt;">2 </span><i>C </i>berfungsi sebagai penggandeng AC ke basis <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>Q </i>. Tegangan panjar <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>Q </i>diberikan<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">oleh resistor <span style="font-size: 7pt;">2 </span><i>R </i>dan <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>R </i>. Kapasitor <span style="font-size: 7pt;">4 </span><i>C </i>sebagai penggandeng variasi tegangan kolektor<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">dengan bagian bawah <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>T </i>. Kumparan penarik <i>RF </i>( <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>L </i>) menahan AC agar tidak ke<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">pencatu daya. <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>L </i>juga berfungsi sebagai beban rangkaian. <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>Q </i>adalah dari tipe <i>n-p-n<o:p></o:p></i></p> <p class="MsoNormal" style="">dengan konfigurasi emitor bersama.<span style="font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1032" type="#_x0000_t75" style='width:431.25pt;height:221.25pt'> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\udinz\LOCALS~1\Temp\msohtml1\01\clip_image015.png" o:title=""/> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/udinz/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image016.jpg" v:shapes="_x0000_i1032" width="575" height="295"><!--[endif]--></p> <p class="MsoNormal" style="">Saat daya DC diberikan pada rangkaian, arus mengalir dari bagian negatif dari<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">sumber lewat <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>R </i>ke emitor. Kolektor dan basis keduanya dihubungkan ke bagian<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">positif dari <i><span style="font-size: 7pt;">CC </span>V </i>. Ini akan memberikan panjar maju pada emitor-basis dan panjar<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">mundur pada kolektor. Pada awalnya <i><span style="font-size: 7pt;">E </span>I </i>, <i><span style="font-size: 7pt;">B </span>I </i>dan <i><span style="font-size: 7pt;">C </span>I </i>mengalir lewat <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>Q </i>. Dengan <i><span style="font-size: 7pt;">C </span>I<o:p></o:p></i></p> <p class="MsoNormal" style="">mengalir lewat <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>L </i>, tegangan kolektor mengalami penurunan. Tegangan ke arah negatif<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">ini diberikan pada bagian bawah <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>T </i>oleh kapasitor <span style="font-size: 7pt;">4 </span><i>C </i>. Ini mengakibatkan arus<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">mengalir pada kumparan bawah. Elektromagnet akan membesar di sekitar kumparan.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">Ini akan memotong kumparan bagian atas dan memberikan tegangan positif mengisi<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">kapasitor <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>C </i>. Tegangan ini juga diberikan pada <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>Q </i>melalui <span style="font-size: 7pt;">2 </span><i>C </i>. <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>Q </i>akhirnya sampai<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">pada titik jenuh dan mengakibatkan tidak terjadinya perubahan pada <i><span style="font-size: 7pt;">C </span>V </i>. <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">Medan</st1:place></st1:city> di<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">bagian bawah <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>T </i>akan dengan cepat habis dan mengakibatkan terjadinya perubahan<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">polaritas tegangan pada bagian atas. Keping <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>C </i>bagian atas sekarang menjadi negatif<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">sedangkan bagian bawah menjadi positif.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">Muatan <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>C </i>yang telah terakumulasi akan mulai dilucuti melalui <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>T </i>melalui<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">proses rangkaian tangki. Tegangan negatif pada bagian atas <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>C </i>menyebabkan <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>Q<o:p></o:p></i></p> <p class="MsoNormal" style="">berubah ke negatif menuju <i>cutoff</i>. Selanjutnya ini akan mengakibatkan <i><span style="font-size: 7pt;">C </span>V </i>membesar<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">dengan cepat. Tegangan ke arah positif kemudian ditransfer ke bagian bawah <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>T </i>oleh<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 7pt;">4 </span><i>C </i>, memberikan balikan. Tegangan ini akan tertambahkan pada tegangan <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>C </i>.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">Perubahan pada <i><span style="font-size: 7pt;">C </span>V </i>beragsur-angsur berhenti, dan tidak ada tegangan yang dibalikkan<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">melalui <span style="font-size: 7pt;">4 </span><i>C </i>. <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>C </i>telah sepenuhnya terlucuti. <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">Medan</st1:place></st1:city> magnet di bagian bawah <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>L<o:p></o:p></i></p> <p class="MsoNormal" style="">kemudian menghilang. <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>C </i>kemudian termuati lagi, dengan bagian bawah berpolaritas<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">positif dan bagian atas negatif. <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>Q </i>kemudian berkonduksi lagi. Proses ini akan<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">berulang terus. Rangkaian tangki menghasilkan gelombang kontinu dimana hilangnya<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">isi tangki dipenuhi lagi melalui balikan.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">Sifat khusus osilator Hartley adalah adanya <i>tapped coil</i>. Sejumlah variasi<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">rangkaian dimungkinkan. Kumparan mungkin dapat dipasang seri dengan kolektor.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">Variasi ini biasa disebut sebagai osilator <i>Series-fed Hartley</i>. Rangkaian seperti pada<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">gambar 17.8 termasuk osilator <i>Shunt-fed Hartley</i>.<span style="font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1033" type="#_x0000_t75" style='width:431.25pt;height:221.25pt'> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\udinz\LOCALS~1\Temp\msohtml1\01\clip_image017.png" o:title=""/> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/udinz/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image018.jpg" v:shapes="_x0000_i1033" width="575" height="295"><!--[endif]--></p> <p class="MsoNormal" style=""><b>17.1.5 Osilator Colpitts<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="">Osilator Colpitts sangat mirip dengan osilator <i>Shunt-fed Hartley</i>. Perbedaan yang<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">pokok adalah pada bagian rangkaian tangkinya. Pada osilator Colpitts, digunakan dua<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">kapasitor sebagai pengganti kumparan yang terbagi. Balikan dikembangkan dengan<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">menggunakan “<st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">medan</st1:place></st1:city> elektrostatik” melalui jaringan pembagi kapasitor. Frekuensi<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">ditentukan oleh dua kapasitor terhubung seri dan induktor.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">Gambar 17.9 memperlihatkan rangkaian osilator Colpitts. Tegangan panjar<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">untuk basis diberikan oleh <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>R </i>dan <span style="font-size: 7pt;">2 </span><i>R </i>sedangkan untuk emiitor diberikan oleh <span style="font-size: 7pt;">4 </span><i>R </i>.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">Kolektor diberi panjar mundur dengan menghubungkan ke bagian positif dari <i><span style="font-size: 7pt;">CC </span>V<o:p></o:p></i></p> <p class="MsoNormal" style="">melalui <span style="font-size: 7pt;">3 </span><i>R </i>. Resistor ini juga berfungsi sebagai beban kolektor. Transistor<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">dihubungkan dengan konfigurasi emitor-bersama.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">Ketika daya DC diberikan pada rangkaian, arus mengalir dari bagian negatif <i><span style="font-size: 7pt;">CC </span>V<o:p></o:p></i></p> <p class="MsoNormal" style="">melalui <i>R </i>, <i>Q </i>dan <i>R </i>. Arus <i>I </i>yang mengalir melalui <i>R </i>menyebabkan penurunan<span style="font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="">tegangan <i><span style="font-size: 7pt;">C </span>V </i>dengan harga positif. Tegangan yang berubah ke arah negatif ini<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">dikenakan ke bagian atas <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>C </i>melalui <span style="font-size: 7pt;">3 </span><i>C </i>. Bagian bawah <span style="font-size: 7pt;">2 </span><i>C </i>bermuatan positif dan<span style="font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="">tertambahkan ke tegangan basis dan menaikkan harga <i><span style="font-size: 7pt;">B </span>I </i>. Transistor <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>Q </i>akan semakin<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">berkonduksi sampai pada titik jenuh.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">Saat <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>Q </i>sampai pada titik jenuh maka tidak ada lagi kenaikan <i><span style="font-size: 7pt;">C </span>I </i>dan perubahan<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style=""><i><span style="font-size: 7pt;">C </span>V </i>juga akan terhenti. Tidak terdapat balikan ke bagian atas <span style="font-size: 7pt;">2 </span><i>C </i>. <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>C </i>dan <span style="font-size: 7pt;">2 </span><i>C </i>akan<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">dilucuti lewat <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>L </i>dan selanjutnya <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">medan</st1:place></st1:city> magnet di sekitarnya akan menghilang. Arus<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">pengosongan tetap berlangsung untuk sesaat. Keping <span style="font-size: 7pt;">2 </span><i>C </i>bagian bawah menjadi<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">bermuatan negatif dan keping <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>C </i>bagian atas bermuatan positif. Ini akan mengurangi<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">tegangan maju <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>Q </i>dan <i><span style="font-size: 7pt;">C </span>I </i>akan menurun. Harga <i><span style="font-size: 7pt;">C </span>V </i>akan mulai naik. Kenaikan ini<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">akan diupankan kembali ke bagian atas keping <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>C </i>melalui <span style="font-size: 7pt;">3 </span><i>C </i>. <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>C </i>akan bermuatan<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">lebih positif dan bagian bawah <span style="font-size: 7pt;">2 </span><i>C </i>menjadi lebih negatif. Proses ini terus berlanjut<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">sampai <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>Q </i>sampai pada titik <i>cutoff</i>.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">Saat <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>Q </i>sampai pada titik <i>cutoff</i>, tidak ada arus <i><span style="font-size: 7pt;">C </span>I </i>. Tidak ada tegangan balikan<span style="font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="">ke <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>C </i>. Gabungan muatan yang terkumpul pada <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>C </i>dan <span style="font-size: 7pt;">2 </span><i>C </i>dilucuti melalui <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>L </i>. Arus<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">pelucutan mengalir dari bagian bawah <span style="font-size: 7pt;">2 </span><i>C </i>ke bagian atas <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>C </i>. Muatan negatif pada <span style="font-size: 7pt;">2 </span><i>C<o:p></o:p></i></p> <p class="MsoNormal" style="">secepatnya akan habis dan <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">medan</st1:place></st1:city> magnet di sekitar <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>L </i>akan menghilang. Arus yang<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">mengalir masih terus berlanjut. Keping <span style="font-size: 7pt;">2 </span><i>C </i>bagian bawah menjadi bermuatan positif<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">dan keping <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>C </i>bagian atas bermuatan negatif. Tegangan positif pada <span style="font-size: 7pt;">2 </span><i>C </i>menarik <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>Q<o:p></o:p></i></p> <p class="MsoNormal" style="">dari daerah daerah <i>cutoff </i>. Selanjutnya <i><span style="font-size: 7pt;">C </span>I </i>akan mulai mengalir lagi dan proses dimulai<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">lagi dari titik ini. Energi balikan ditambahkan ke rangkaian tangki sesaat pada setiap<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">adanya perubahan.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">Besarnya balikan pada rangkaian osilator Colpitts ditentukan oleh “nisbah<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">kapasitansi” <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>C </i>dan <span style="font-size: 7pt;">2 </span><i>C </i>. Harga <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>C </i>pada rangkaian ini jauh lebih kecil dibandingkan<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">dengan <span style="font-size: 7pt;">2 </span><i>C </i>atau <span style="font-size: 7pt;">2 1 <i>C C </i></span><i>X X </i><span style="font-family: Symbol;">> </span>. Tegangan pada <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>C </i>lebih besar dibandingkan pada <span style="font-size: 7pt;">2 </span><i>C </i>.<span style="font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="">Dengan membuat <span style="font-size: 7pt;">2 </span><i>C </i>lebih kecil akan diperoleh tegangan balikan yang lebih besar.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">Namun dengan menaikkan balikan terlalu tinggi akan mengakibatkan terjadinya<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">distorsi. Biasanya sekitar 10-50% tegangan kolektor dikembalikan ke rangkaian tangki<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">sebagai balikan.<span style="font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1034" type="#_x0000_t75" style='width:431.25pt;height:221.25pt'> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\udinz\LOCALS~1\Temp\msohtml1\01\clip_image019.png" o:title=""/> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/udinz/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image020.jpg" v:shapes="_x0000_i1034" width="575" height="295"><!--[endif]--></p> <p class="MsoNormal" style="">Gambar 17.10 Rangaian setara kristal : a) resonansi seri dan b) resonansi paralel.<span style="font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><b>17.1.6 Osilator Kristal<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="">Kristal osilator digunakan untuk menghasilkan isyarat dengan tingkat kestabilan<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">frekuensi yang sangat tinggi. Kristal pada osilator ini terbuat dari <i>quartz </i>atau <i>Rochelle<o:p></o:p></i></p> <p class="MsoNormal" style=""><i>salt </i>dengan kualitas yang baik. Material ini memiliki kemampuan mengubah energi<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">listrik menjadi energi mekanik berupa getaran atau sebaliknya. Kemampuan ini lebih<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">dikenal dengan <i>piezoelectric effect.<o:p></o:p></i></p> <p class="MsoNormal" style="">Kristal untuk osilator ini dilekatkan di antara dua pelat logam. Kontak dibuat<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">pada masing-masing permukaan kristal oleh pelat logam ini kemudian diletakkan pada<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">suatu wadah. Kedua pelat dihubungkan ke rangkaian melalui soket.<span style="font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="">Pada osilator ini, kristal berperilaku sebagai rangkaian resonansi seri. Kristal<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">seolah-olah memiliki induktansi (<i>L</i>), kapasitansi (<i>C</i>) dan resistansi (<i>R</i>). Gambar 17.10-a<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">memperlihatkan rangkaian setara dari bagian ini. Harga <i>L </i>ditentukan oleh <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">massa</st1:place></st1:city> kristal,<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">harga <i>C </i>ditentukan oleh kemampuannya berubah secara mekanik dan <i>R </i>berhubungan<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">dengan gesekan mekanik.<span style="font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1035" type="#_x0000_t75" style='width:431.25pt;height:221.25pt'> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\udinz\LOCALS~1\Temp\msohtml1\01\clip_image021.png" o:title=""/> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/udinz/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image022.jpg" v:shapes="_x0000_i1035" width="575" height="295"><!--[endif]--></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1036" type="#_x0000_t75" style='width:431.25pt;height:221.25pt'> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\udinz\LOCALS~1\Temp\msohtml1\01\clip_image023.png" o:title=""/> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/udinz/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image024.jpg" v:shapes="_x0000_i1036" width="575" height="295"><!--[endif]--></p> <p class="MsoNormal" style="">Rangkaian setara resonansi seri akan berubah jika kristal ditempatkan pada suatu<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">wadah atau “pemegang”. Kapasitansi akibat adanya keping logam akan terhubung<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">paralel dengan rangkaian setara kristal. Gambar 17.10-b memperlihatkan rangkaian<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">setara kristal yang dilekatkan pada pemegang. Jadi pada hal ini kristal memiliki<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">kemampuan untuk memberikan resonansi paralel dan resonansi seri.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">Kristal ini dapat dioperasikan pada rangkaian tangki dengan fungsi sebagai<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">penghasil frekuensi resonansi paralel. Kristal sendiri dapat dioperasikan sebagai<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">rangkaian tangki. Jika kristal diletakkan sebagai balikan, ia akan merespon sebagai<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">piranti penghasil resonansi seri. Kristal sebenarnya merespon sebagai tapis yang tajam.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">Ia dapat difungsikan sebagai balikan pada suatu frekuensi tertentu saja. Osilator Hartley<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">dan Colpitts dapat dimodifikasi dengan memasang kristal ini. Stabilitas osilator akan<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">meningkat dengan pemasangan kristal. Gambar 17.11 memperlihatkan pemasangan<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">kristal pada osilator Hartley dan Colpitts.<span style="font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1037" type="#_x0000_t75" style='width:431.25pt;height:221.25pt'> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\udinz\LOCALS~1\Temp\msohtml1\01\clip_image025.png" o:title=""/> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/udinz/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image026.jpg" v:shapes="_x0000_i1037" width="575" height="295"><!--[endif]--></p> <p class="MsoNormal" style=""><b>17.1.7 Osilator Pierce<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="">Osilator Pierce seperti diperlihatkan pada gambar 17.12 menggunakan kristal sebagai<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">rangkaian tangkinya. Pada osilator ini kristal merespon sebagai rangkaian resonansi<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">paralel. Jadi osilator ini adalah merupakan modifikasi dari osilator Colpitts.<span style="font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="">Pengoperasian osilator Pierce didasarkan pada balikan yang dipasang<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">kolektor ke basis melalui <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>C </i>dan <span style="font-size: 7pt;">2 </span><i>C </i>. Kedua transistor memberikan kombinasi<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">pergeseran fase sbesar 180<span style="font-size: 8pt;">o</span>. Keluaran dari emitor-bersama mengalami pembalikan agar<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">sefase atau sebagai balikan regeneratif. Nilai <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>C </i>dan <span style="font-size: 7pt;">2 </span><i>C </i>menentukan besarnya<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">tegangan balikan. Sekitar 10 – 50 % dari keluaran dikirim kembali sebagai balikan<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">untuk memberikan energi kembali ke kristal. Jika kristal mendapatkan energi yang<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">tepat, frekuensi resonansi yang dihasilkan akan sangat tajam. Kristal akan bergetar pada<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">selang frekuensi yang sangat sempit. Keluaran pada frekuensi ini akan sangat stabil.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">Namun keluaran osilator Pierce adalah sangat kecil dan kristal dapat mengalami<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">kerusakan dengan strain mekanik yang terus-menerus.<span style="font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><b>17.2 Osilator Relaksasi<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="">Osilator ralaksasi utamanya digunakan sebagai pembangkit gelombang sinusosidal.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">Gelombang gigi gergaji, gelombang kotak dan variasi bentuk gelombang tak beraturan<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">termasuk dalam kelas ini. Pada dasarnya pada osilator ini tergantung pada proses<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">pengosongan-pengisian jaringan kapasitor-resistor. Perubahan tegangan pada jaringan<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">digunakan untuk mengubah-ubah konduksi piranti elektronik. Untuk pengontrol, pada<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">osilator dapat digunakan transistor, UJT (<i>uni junction transistors</i>) atau IC (<i>integrated<o:p></o:p></i></p> <p class="MsoNormal" style=""><i>circuit</i>).<span style="font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1038" type="#_x0000_t75" style='width:431.25pt;height:221.25pt'> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\udinz\LOCALS~1\Temp\msohtml1\01\clip_image027.png" o:title=""/> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/udinz/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image028.jpg" v:shapes="_x0000_i1038" width="575" height="295"><!--[endif]--></p> <p class="MsoNormal" style=""><b>17.2.2 Osilator UJT<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="">Pengisian dan pengosongan kapasitor melalui resistor dapat digunakan untuk<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">menghasilkan gelombang gergaji. Saklar pengisian dan pengosongan pada rangkaian<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">gambar 17.13 dan 17.14 dapat diganti dengan saklar elektronik, yaitu dengan<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">menggunakan transistor atau IC. Rangkaian yang terhubung dengan cara ini<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">dikelompokkan sebagai osilator relaksasi. Saat piranti berkonduksi disebut “aktif” dan<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">saat tidak berkonduksi disebut “rileks”. Gelombang gergaji akan terjadi pada ujung<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">kaki kapasitor.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">Pada gambar 17.15 diperlihatkan penggunaan UJT untuk osilator relaksasi.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">Jaringan <i>RC </i>terdiri atas <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>R </i>dan <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>C </i>. Sambungan dari jaringan dihubungkan dengan<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">emitor dari UJT. UJT tidak akan berkonduksi sampai pada harga tegangan tertentu<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">dicapai. Saat terjadi konduksi sambungan <i>E-B</i><i><span style="font-size: 8pt;">1 </span></i>menjadi beresistansi rendah. Ini<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">memberikan proses pengosongan <i>C </i>dengan resistansi rendah. Arus hanya mengalir<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">lewat <span style="font-size: 7pt;">3 </span><i>R </i>saat UJT berkonduksi. Pada rangkaian ini sebagai <span style="font-size: 7pt;">3 </span><i>R </i>adalah speaker.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">Saat awal diberi catu daya, osilator UJT dalam kondisi tidak berkonduksi<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">Sambungan <i>E</i>- <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>B </i>berpanjar mundur. Dalam waktu singkat muatan pada <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>C </i>akan<span style="font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="">terakumulasi (dalam hal ini ukuran waktu adalah <i>C R </i><span style="font-family: Symbol;">´ </span>). Dengan termuatinya <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>C </i>akan<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">menyebabkan sambungan <i>E</i>- <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>B </i>menjadi konduktif atau memiliki resistansi rendah.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">Selanjutnya terjadi pelucutan <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>C </i>lewat sambungan <i>E</i>- <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>B </i>yang memiliki resistansi<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">rendah. Ini akan menghilangkan panjar maju pada emitor. UJT selanjutnya menjadi<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">tidak berkonduksi dan <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>C </i>mulai terisi kembali melalui <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>R </i>. Proses ini secara kontinu<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">akan berulang.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">Osilator UJT dipakai untuk aplikasi yang memerlukan tegangan dengan waktu<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">kenaikan (<i>rise time</i>) lambat dan waktu jatuh (<i>fall time</i>) cepat. Sambungan <i>E</i>- <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>B </i>dari<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">UJT memiliki keluaran tipe ini. Antara <span style="font-size: 7pt;">1 </span><i>B </i>dan “tanah” pada UJT menghasilkan pulsa<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">tajam (<i>spike pulse</i>). Keluaran tipe ini biasanya digunakan untuk rangkaian pengatur<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">waktu dan rangkaian penghitung. Sebagai kesimpulan osilator UJT sangat stabil dan<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="">akurat untuk konstanta waktu satu atau lebih rendah.<span style="font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> saifudinhttp://www.blogger.com/profile/08518057472025402736noreply@blogger.com0